Rabu, 14 Januari 2009

Pengetahuan Umum Tanaman Coklat

COKLAT
Klasifikasi
Coklat merupakan tanaman yang menumbuhkan bunga dari batang atau cabang. Karena itu tanaman ini digolongkan ke dalam kelompok tanaman caulifloris. Adapun sistematikanya menurut klasifikasi botanis sebagai berikut:
Divisio : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledon
Ordo : Malvales
Famili : Sterculiceae
Genus : Theobroma
Spesies : Theobroma cacao.
Morfologi
Secara umum, tanaman coklat memiliki bagian-bagian tanaman seperti akar, batang, daun, bunga, dan buah.
1. Akar
Akar coklat adalah akar tunggang (radix primaria). Pertumbuhan akar coklat bisa sampai 8 meter ke arah samping dan 15 meter ke arah bawah. Coklat yang diperbanyak secara vegetatif pada awal pertumbuhannya tidak menumbuhkan akar tunggang, melainkan akar serabut yang banyak jumlahnya. Setelah dewasa tanaman tersebut menumbuhkan dua akar yang menyerupai akar tunggang.
Perkembangan akar sangat dipengaruhi oleh struktur tanah, air tanah dan aerasi di dalam tanah. Pada tanah yang drainasenya jelek dan permukaan air tanahnya tinggi, akar tunggang tidak dapat tumbuh lebih dari 45 cm. hal yang sama juga akan terjadi jika permukaan air tanah terlalu dalam. Keterbatasan akar coklat untuk berkembang pada tanah yang permukaan airnya ekstrem menjadi faktor pembatas penanaman cokelat di daerah pantai. Akar kecambah yang telah berumur 1-2 minggu biasanya menumbuhkan akar-akar cabang (radix lateralix). Dari akar cabang ini tumbuh akar-akar rambut (Fibrilia) yang jumlahnya sangat banyak. Pada bagian ujung akar itu terdapat bulu akar yang dilindungi tudung akar (calyptra). Bulu akar inilah yang berfungsi untuk menghisap larutan dan garam-garam tanah. Diameter bulu akar hanya 10 mikron dan panjangnya maksimum hanya 1 mm.
Coklat akan mempunyai perakaran lengkap setelah tanaman berumur 3 tahun, tetapi hal ini masih bergantung pada faktor-faktor tanah dan jenis tanaman serta pemupukannya. Pada akar coklat terdapat juga jamur mikoriza yang berperan dalam penyerapan hara tertentu, terutama fosfor.
2. Batang
Coklat dapat tumbuh sampai ketinggian 8-10 meter dari pangkal batangnya pada permukaan tanah. Tanaman coklat punya kecenderungan tumbuh lebih pendek bila ditanam tanpa pohon pelindung. Di awal pertumbuhannya tanaman coklat yang diperbanyak melalui biji akan menumbuhkan batang utama sebelum menumbuhkan cabang-cabang primer. Letak cabang-cabang primer itu tumbuh disebut jorquette, yang tingginya dari permukaan tanah 1-2 meter. Ketinggian jorquette yang ideal adalah 1,2-1,5 meter agar tanaman dapat menghasilkan tajuk yang baik dan seimbang.
Pada tanaman coklat yang diperbanyak secara vegetatif tidak didapati jorquette. Cabang-cabang primer tumbuh dari pangkal batang dekat permukaan tanah sehingga ketinggian tanaman relatif lebih rendah dari tanaman coklat asal biji. Untuk membentuk habitat yang baik, dibutuhkan seleksi cabang dan pemangkasan yang teratur.
Dari batang maupun cabang acapkali tumbuh tunas-tunas air (chupon). Bila tunas air ini dibiarkan tumbuh akan akan membentuk jorket kembali. Tunas air tersebut juga menyerap banyak energi sehingga bila dibiarkan tumbuh akan mengurangi pembungaan dan pembuahan. Karena itu, tunas air harus ditunas secara berkala.
Ditinjau dari tipe pertumbuhannya, cabang-cabang pada tanaman coklat tumbuh ke arah atas maupun samping. Cabang-cabang yang tumbuh ke arah samping disebut cabang-cabang plagiotrop dan cabang-cabang yang tumbuh ke arah atas disebut cabang-cabang orthotrop.
3. Daun
Daun coklat terdiri dari atas tangkai daun dan helai daun. Panjang daun berkisar antara 25-34 cm dan lebarnya 9-12 cm. Daun yang tumbuh pada ujung-ujung tunas biasanya berwarana merah dan disebut daun flush, permukaannya seperti sutera. Setelah dewasa, warna daun akan berubah menjadi hijau dan permukaannya kasar. Pada umumnya daun-daun yang terlindung lebih tua warnanya bila dibandingkan dengan daun yang langsung terkena sinar matahari.
Mulut daun (stomata) terletak pada bagian bawah permukaan daun. Jumlah mulut daun sangat bergantung pada intensitas cahaya matahari. Karena coklat termasuk tanaman lindung, maka pengaturan pertumbuhan tanaman dengan cara pengurangan daun untuk menyerap sinar matahari akan sangat menentukan pembungaan dan pembuahan.
Kedudukan daun coklat pada cabang primer maupun sekunder terdiri atas dua tipe, masing-masing 3/8 dan ½. Kedudukan daun 3/8 didapati pada cabang ortotrop dan kedudukan daun ½ didapati pada cabang plagiotrop.
4. Bunga
Jumlah bunga coklat mencapai 5.000-12.000 bunga per pohon per tahun, tetapi jumlah buah matang yang dihasilkannya hanya berkisar satu persen saja.
Bunga coklat tergolong bunga sempurna, terdiri atas daun kelopak (calyx) sebanyak 5 helai, dan benang sari (androecium) sejumlah 10 helai. Diameter bunga 1,5 cm. Bunga disangga oleh tangaki bunga yang panjangnya 2-4 cm. Tangkai bunga tersebut tumbuh dari bantalan bunga pada batang atau cabang. Bantalan bunga pada cabang akan menumbuhkan bunga ramiflora sedangkan bantalan bunga pada batang akan menumbuhkan bunga cauliflora, yang diameter serbuk sarinya hanya 2-3 mikron.
Daun kelopak bunga (calyx) berbentuk lanset, panjangnya 6-8 mm. warna daun kelopak putih dan kadang-kadang makin ke ujung warnanya ungu kemerahan. Daun mahkota (corolla) berbentuk cawan, panjangnya 8-9 mm. warna daun mahkota putih kekuningan atau putih kemerahan. Benang sari (androecium) tersusun dalam dua lingkaran. Satu lingkaran terletak di lekukan mahkota. Ukurannya pendek dan tidak keluar dan tidak keluar dari bunga, berbentuk pita dan berwarna kuning. Lingkaran kedua terdiri dari lima helaian yang tidak mengandung tepung sari, terletak di sebelah dalam. Ukurannya panjang dan tumbuh keluar dari bunga. Daun buah (gynoceum) terdiri atas lima helai dengan tepi saling berlekatan untuk membentuk bakal buah (ovarium) beruang satu.
Penyerbukan bunga coklat dibantu oleh serangga. Sebanyak 75% dari bunga yang menyerbuk diketahui dibantu oleh serangga Forcipomya spp, sedangkan 25% lagi oleh serangga lain yang didapati pada bunga. Ada tiga ordo serangga penyerbuk pada tanaman coklat, yaitu Homoptera, Hymenoptera, dan Diptera. Forcipomya spp. sendiri diketahui terdiri atas 16 subgen. Umumnya serangga Toxoptera aurintii box, tyora tessmani, Crematogester depressa, Crematogester clariventris, dan Cecidomyiid, serta Drosophila terdapat pada bunga yang siap diserbuki.
5. Buah
Buah coklat berupa buah buni yang daging bijinya sangat lunak. Kulit buah mempunyai 10 alur dan tebalnya 1-2 cm. Pada waktu muda, biji menempel pada bagian dalam kulit buah, tetapi bila buah telah matang maka biji akan terlepas dari kulit buah. Buah yang demikian akan berbunyi bila digoncang.
Jumlah bunga yang menjadi buah sampai matang dan jumlah biji di dalam buah serta berat biji merupakan faktor-faktor yang menentukan produksi. Buah muda yang ukurannya kurang dari 10 cm disebut cherelle (buah pentil). Buah muda ini acapkali mengalami pengeringan (cherelle wilt) sebagai gejala yang spesifik dari coklat. Gejala yang demikian disebut physiological effect thinning, yakni adanya proses fisiologis yang menyebabkan terhambatnya penyaluran hara untuk menunjang pertumbuhan buah muda. Gejala tersebut bisa juga dikarenakan adanya kompetisi energi antara vegetatif dan generatif atau karena adanya pengurangan hormon yang dibutuhkan untuk pertumbuhan buah muda.
Di dalam setiap buah terdapat 30-50 biji, bergantung pada jenis tanaman. Sedangkan berat kering atau satu biji coklat yang ideal adalah 1 + 0,1 gram. Beberapa jenis tanaman coklat menghasilkan buah yang banyak tetapi bijinya kecil, dan sebaliknya.
Perubahan warna kulit tongkok dapat dijadikan tanda kematangan buah. Terdapat buah yang berwarna hijau tua, hijau muda, atau merah pada waktu muda, tetapi akan berwarna kuning bila telah matang.
Produksi dan Produktivitas
Bubuk coklat telah dikenal sebagai pencampur minuman oleh bangsa suku Indian suku Maya di Amerika Tengah sejak abad sebelum Masehi. Meskipun demikian, biji coklat mulai diperkenalkan di bagian dunia lain baru pada abad ke-15. Dengan kegunaannya sebagai upeti atau alat barter bernilai tinggi, biji coklat diperkenalkan kepada bangsa Spanyol.
Bersamaan dengan diperkenalkannya biji coklat tersebut, usaha pengembangan pertanaman coklat dirintis oleh bangsa Spanyol ke benua Asia dan Afrika. Di Afrika, coklat diperkenalkan pada abad ke-15 dengan daerah penanaman terutama di Nigeria, Pantai gading dan Kongo. Pada waktu bersamaan, coklat diperkenalkan pula di Asia, terutama di daerah-daerah yang berdekatan dengan kawasan Pasifik.
Coklat telah dikenal di Indonesia sejak tahun 1560, tetapi baru menjadi komoditi yang penting sejak tahun 1951. Jenis coklat yang ditanam saat ini sebagian besar adalah jenis Criollo atau Flavour Cocoa. Produksi coklat Indonesia dihasilkan dari perkebunan besar negara dan swasta yang terdapat di daerah Sumatera Utara dan Jawa Timur, selain itu juga produksi yang berasal dari perkebunan rakyat yang tersebar di daerah-daerah Maluku, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur dan Irian Jaya. Meningkatnya usaha di bidang pembudidayaan coklat ini telah dapat meningkatkan hasil devisa bagi negara melalui ekspor dan mendorong ekonomi daerah, terutama daerah pedesaan. Untuk itu sejak tahun 1980 Pemerintah memberikan prioritas terhadap produksi coklat sebagai salah satu mata dagangan yang dikembangkan secara cepat. Produksinya sebagian besar diekspor, khususnya ke negara-negara Belanda, Jerman Barat, Amerika Serikat, dan Singapura.
Produksi coklat pada perkebunan besar negara perkembangan produksinya relatif lambat dibandingkan dengan perkembangan produksi yang dicapai oleh perkebunan besar swasta dan perkebunan rakyat. Tingkat produktivitas tanaman coklat Indonesia rata-rata dapat dikatakan masih kalah jauh dibandingkan dengan negara tetangga, misalnya Malaysia.
Aspek Agronomis
Dalam ilmu agronomi dipelajari cara pengelolaan tanaman coklat (merupakan tanaman pertanian) dan lingkungannya untuk memperoleh produksi maksimum dan lestari (berkelanjutan). Secara agronomis pembahasan tanaman coklat mencakup berbagai aspek, meliputi: pengelolaan (manajemen tanaman), kelestarian lingkungan, hasil produksi, dan tanaman pertanian.
Dari aspek pengelolaan (manajemen) tanaman coklat, harus diperhatikan hal-hal berikut ini.
1. Syarat tumbuh: curah hujan, temperatur, dan tanah (sifat fisik, sifat kimia, dan kriteria tanah).
2. Memilih bibit, meliputi: kompatibilitas, pemilihan biji, tipe percabangan bibit.
3. Pohon pelindung: jenis, manfaat, bikultur dan penjarangan pohon pelindung.
4. Persiapan penanaman: jadwal pekerjaan, pembersihan areal, persiapan areal, jarak tanam, pola tanam, pemancangan, teras, dan jalan afdeling.
5. Pengelolaan pembibitan: pembibitan pohon pelindung-tetap, pembibitan benih dan stek coklat, dan bahan tanam okulasi.
6. Penanaman dan pemeliharaan: penanaman coklat, pemangkasan, pemupukan, dan pengendalian gulma.
7. Hama dan penyakit
8. Panen: teknik memetik buah, organisasi pemanenan, dan pemecahan buah.
9. Pengolahan: fermentasi, pengeringan, sortasi dan penyimpanan.
10. Pemanfaatan limbah.
Hingga saat ini pengembangan jenis coklat Indonesia sebagian besar ditujukan pada jenis Bulk/Hibrida. Jenis ini agak tahan lama dibandingkan jenis Fine/Flavour Cocoa. Pengembangan jenis coklat Bulk (Lindak) tidak saja dilakukan di PT Perkebunan Negara, tetapi juga di perusahaan perkebunan besar, swasta dan rakyat. Hal ini bertujuan untuk menunjang program pengembangan coklat di Indonesia.
Pada masa yang akan datang, komoditi biji coklat diharapkan menduduki tempat yang sejajar dengan komoditi perkebunan yang lainnya, seperti kelapa sawit dan karet. Setidaknya dari segi luas areal pertanaman maupun sumbangannya kepada negara sebagai komoditi ekspor. Berbagai usaha telah dilakukan untuk pengembangan coklat, seperti perbaikan teknik budidaya.

Jumat, 19 Desember 2008

Pertanian

Pertanian adalah proses menghasilkan bahan pangan, ternak, serta produk-produk agroindustri dengan cara memanfaatkan sumber daya tumbuhan dan hewan. Pemanfaatan sumber daya ini terutama berarti budi daya (bahasa Inggris: cultivation, atau untuk ternak: raising). Namun demikian, pada sejumlah kasus — yang sering dianggap bagian dari pertanian — dapat berarti ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan (bukan agroforestri).
Usaha pertanian memiliki dua ciri penting: (1) selalu melibatkan barang dalam volume besar dan (2) proses produksi memiliki risiko yang relatif tinggi. Dua ciri khas ini muncul karena pertanian melibatkan makhluk hidup dalam satu atau beberapa tahapnya dan memerlukan ruang untuk kegiatan itu serta jangka waktu tertentu dalam proses produksi. Beberapa bentuk pertanian modern (misalnya budidaya alga, hidroponika) telah dapat mengurangkan ciri-ciri ini tetapi sebagian besar usaha pertanian dunia masih tetap demikian.
Terkait dengan pertanian, usaha tani (farming) adalah sekumpulan kegiatan yang dilakukan dalam budi daya (tumbuhan maupun hewan). Petani adalah sebutan bagi mereka yang menyelenggarakan usaha tani, sebagai contoh "petani tembakau" atau "petani ikan". Khusus untuk pembudidaya hewan ternak (livestock) disebut sebagai peternak. Ilmuwan serta pihak-pihak lain yang terlibat dalam perbaikan metode pertanian dan aplikasinya juga dianggap terlibat dalam pertanian.
Bagian terbesar penduduk dunia bermata pencaharian dalam bidang-bidang di lingkup pertanian, namun pertanian hanya menyumbang 4% dari PDB dunia. Berdasarkan data BPS tahun 2002, bidang pertanian di Indonesia menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 44,3% penduduk meskipun hanya menyumbang sekitar 17,3% dari total pendapatan domestik bruto.
• Pendahuluan
Cakupan obyek pertanian yang dianut di Indonesia meliputi budidaya tanaman (termasuk tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan), kehutanan, peternakan, dan perikanan. Sebagaimana dapat dilihat, penggolongan ini dilakukan berdasarkan objek budidayanya:
• budidaya tanaman, dengan obyek tumbuhan dan diusahakan pada lahan yang diolah secara intensif,
• kehutanan, dengan obyek tumbuhan (biasanya pohon) dan diusahakan pada lahan yang setengah liar,
• peternakan, dengan obyek hewan darat kering (khususnya semua vertebrata kecuali ikan dan amfibia),
• perikanan, dengan obyek hewan perairan (ikan, amfibia dan semua non-vertebrata).
Pembagian dalam pendidikan tinggi sedikit banyak mengikuti pembagian ini, meskipun dalam kenyataan suatu usaha pertanian dapat melibatkan berbagai objek ini bersama-sama sebagai bentuk efisiensi dan peningkatan keuntungan. Pertimbangan akan kelestarian lingkungan mengakibatkan aspek-aspek konservasi sumber daya alam juga dipelajari dalam ilmu-ilmu pertanian.
Dari sudut keilmuan, semua objek pertanian sebenarnya memiliki dasar-dasar yang sama karena pada dasarnya usaha pertanian adalah kegiatan ekonomi:
• pengelolaan tempat usaha,
• pemilihan bibit,
• metode budidaya,
• pengumpulan hasil,
• distribusi,
• pengolahan dan pengemasan,
• pemasaran.
Sebagai kegiatan ekonomi, pertanian dapat dipandang sebagai suatu sistem yang dinamakan agribisnis. Dalam kerangka berpikir sistem ini, pengelolaan tempat usaha dan pemilihan bibit (varietas, galur, dan sebagainya) biasa diistilahkan sebagai aspek "hulu" dari pertanian, sementara distribusi, pengolahan, dan pemasaran dimasukkan dalam aspek "hilir". Budidaya dan pengumpulan hasil merupakan bagian dari aspek proses produksi. Semua aspek ini penting dan bagaimana investasi diarahkan ke setiap aspek menjadi pertimbangan strategis.
Upaya meningkatkan hasil pertanian
Upaya meningkatkan hasil pertanian dapat dilakukan dengan cara:
• Ekstensifikasi (pada daerah pertanian luar Pulau Jawa)
• Intensifikasi
• Diversifikasi
• Rehabilitasi
Sejarah singkat pertanian dunia
Daerah "bulan sabit yang subur" di Timur Tengah. Di tempat ini ditemukan bukti-bukti awal pertanian, seperti biji-bijian dan alat-alat pengolahnya.
Kegiatan pertanian (budidaya tanaman dan ternak) merupakan salah satu kegiatan yang paling awal dikenal peradaban manusia dan mengubah total bentuk kebudayaan. Para ahli prasejarah umumnya bersepakat bahwa pertanian pertama kali berkembang sekitar 12.000 tahun yang lalu dari kebudayaan di daerah "bulan sabit yang subur" di Timur Tengah, yang meliputi daerah lembah Sungai Tigris dan Eufrat terus memanjang ke barat hingga daerah Suriah dan Yordania sekarang. Bukti-bukti yang pertama kali dijumpai menunjukkan adanya budidaya tanaman biji-bijian (serealia, terutama gandum kuna seperti emmer) dan polong-polongan di daerah tersebut. Pada saat itu, 2000 tahun setelah berakhirnya Zaman Es terakhir di era Pleistosen, di dearah ini banyak dijumpai hutan dan padang yang sangat cocok bagi mulainya pertanian. Pertanian telah dikenal oleh masyarakat yang telah mencapai kebudayaan batu muda (neolitikum), perunggu dan megalitikum. Pertanian mengubah bentuk-bentuk kepercayaan, dari pemujaan terhadap dewa-dewa perburuan menjadi pemujaan terhadap dewa-dewa perlambang kesuburan dan ketersediaan pangan.
Teknik budidaya tanaman lalu meluas ke barat (Eropa dan Afrika Utara, pada saat itu Sahara belum sepenuhnya menjadi gurun) dan ke timur (hingga Asia Timur dan Asia Tenggara). Bukti-bukti di Tiongkok menunjukkan adanya budidaya jewawut (millet) dan padi sejak 6000 tahun sebelum Masehi. Masyarakat Asia Tenggara telah mengenal budidaya padi sawah paling tidak pada saat 3000 tahun SM dan Jepang serta Korea sejak 1000 tahun SM. Sementara itu, masyarakat benua Amerika mengembangkan tanaman dan hewan budidaya yang sejak awal sama sekali berbeda.
Hewan ternak yang pertama kali didomestikasi adalah kambing/domba (7000 tahun SM) serta babi (6000 tahun SM), bersama-sama dengan domestikasi kucing. Sapi, kuda, kerbau, yak mulai dikembangkan antara 6000 hingga 3000 tahun SM. Unggas mulai dibudidayakan lebih kemudian. Ulat sutera diketahui telah diternakkan 2000 tahun SM. Budidaya ikan air tawar baru dikenal semenjak 2000 tahun yang lalu di daerah Tiongkok dan Jepang. Budidaya ikan laut bahkan baru dikenal manusia pada abad ke-20 ini.
Budidaya sayur-sayuran dan buah-buahan juga dikenal manusia telah lama. Masyarakat Mesir Kuna (4000 tahun SM) dan Yunani Kuna (3000 tahun SM) telah mengenal baik budidaya anggur dan zaitun.

Pemuliaan Tanaman

Pemuliaan tanaman merupakan kegiatan untuk mengubah susunan genetik tanaman secara tetap (baka) sehingga memiliki sifat atau penampilan sesuai dengan tujuan yang diinginkan pelakunya. Pelaku kegiatan ini disebut pemulia tanaman. Pemuliaan tanaman umumnya mencakup tindakan penangkaran, persilangan, dan seleksi. Dasar pengetahuan mengenai perilaku biologi tanaman dan pengalaman dalam budidaya diperlukan dalam kegiatan ini sehingga sering kali dikatakan sebagai gabungan dari ilmu dan seni.
Produk pemuliaan tanaman adalah kultivar dengan ciri-ciri yang khusus dan bermanfaat bagi penanamnya. Dalam kerangka usaha pertanian (agribisnis), pemuliaan tanaman merupakan bagian awal/hulu dari mata rantai usaha tani dan memastikan tersedianya benih atau bahan tanam yang baik dan bermutu tinggi.
1. Tujuan dalam pemuliaan tanaman
Tiga varietas mawar (bunga berwarna merah hati, kuning, dan merah terang, berturut-turut dari depan ke belakang) merupakan hasil perakitan terhadap variasi genetik yang tersedia dalam satu spesies mawar.
Tujuan dalam pemuliaan tanaman secara umum diarahkan pada dua hal: peningkatan kepastian terhadap hasil yang tinggi dan perbaikan kualitas produk yang dihasilkan.
Peningkatan kepastian terhadap hasil biasanya diarahkan pada
• peningkatan daya hasil,
• ketahanan terhadap gangguan dari organisme lain atau lingkungan yang kurang mendukung,
• daya tumbuh tanaman yang kuat, serta
• kesesuaian terhadap teknologi pertanian yang lain.
Usaha perbaikan kualitas produk dapat diarahkan pada perbaikan ukuran, warna, kandungan bahan tertentu, pembuangan sifat-sifat yang tidak disukai, ketahanan simpan, atau keindahan serta keunikan.
2. Strategi pemuliaan tanaman
Strategi dalam pemuliaan tanaman masa kini adalah dengan melakukan peningkatan variasi genetik yang diikuti kemudian dengan seleksi pada keturunannya. Pemuliaan tanaman biasanya mengarah pada domestikasi meskipun tidak selalu demikian.
Peningkatan variasi genetik dapat dilakukan melalui berbagai cara:
• Introduksi
• Persilangan
• Manipulasi genom
• Manipulasi gen atau bagian kromosom
• Transfer gen.
Tiga cara yang pertama dikenal sebagai "pemuliaan klasik" atau "konvensional" dan dua cara yang terakhir merupakan cara pemuliaan "molekular" serta dianggap sebagai bagian dari bioteknologi.
Introduksi
Mendatangkan bahan tanam dari tempat lain (introduksi) merupakan cara paling sederhana untuk meningkatkan keragaman genetik. Seleksi penyaringan (screening) dilakukan terhadap koleksi plasma nutfah yang didatangkan dari berbagai tempat dengan kondisi lingkungan yang berbeda-beda. Pengetahuan tentang pusat keanekaragaman tumbuhan penting untuk penerapan cara ini. Keanekaragaman genetik untuk suatu spesies tidaklah seragam di semua tempat di dunia. N.I. Vavilov, ahli botani dari Rusia, memperkenalkan teori "pusat keanekaragaman" (centers of origin) bagi keanekaragaman tumbuhan.
Contoh pemuliaan yang dilakukan dengan cara ini adalah pemuliaan untuk berbagai jenis tanaman buah asli Indonesia, seperti durian dan rambutan, atau tanaman pohon lain yang mudah diperbanyak secara vegetatif, seperti ketela pohon dan jarak pagar. Introduksi dapat dikombinasi dengan persilangan.
Persilangan
Penyaringan gandum untuk ketahanan terhadap salinitas (kadar garam tanah yang tinggi). Varietas di sebelah kanan rentan terhadap salinitas sehingga mati, sementara varietas di sebelah kiri masih sanggup bertahan hidup.
Persilangan merupakan cara yang paling populer untuk meningkatkan variasi genetik, bahkan sampai sekarang karena murah, efektif, dan relatif mudah dilakukan.
Pada dasarnya, persilangan adalah manipulasi komposisi gen dalam populasi. Keberhasilan persilangan memerlukan prasyarat pemahaman akan proses reproduksi tanaman yang bersangkutan. Berbagai macam skema persilangan telah dikembangkan (terutama pada pertengahan abad ke-20) dan menghasilkan sekumpulan metode pemuliaan yang lazim diajarkan di perkuliahan bagi mahasiswa pemuliaan tanaman tingkat sarjana.
Semua varietas unggul padi, jagung, dan kedelai yang ditanam di Indonesia saat ini dirakit melalui persilangan yang diikuti dengan seleksi.
Perkembangan dalam biologi molekular memunculkan metode-metode pemuliaan baru yang dibantu dengan marker molekular dan dikenal sebagai pemuliaan berbantuan marker.
Manipulasi genom
Yang termasuk dalam cara ini adalah semua manipulasi ploidi, baik penggandaan genom (set kromosom) maupun perubahan jumlah kromosom. Gandum roti dikembangkan dari penggabungan tiga genom spesies yang berbeda-beda. Semangka tanpa biji dikembangkan dari persilangan semangka tetraploid dengan semangka diploid. Teknik pemuliaan ini sebenarnya juga mengandalkan persilangan dalam praktiknya.
Manipulasi gen dan ekspresinya
Metode-metode yang melibatkan penerapan genetika molekular masuk dalam kelompok ini, ditambah metode klasik pemuliaan dengan mutasi. Berbagai teknik yang tercakup di dalamnya, di antaranya TILLING, teknologi antisense, gene silencing, teknologi RNAi, rekayasa gen, dan overexpression. Meskipun teknik-teknik ini telah diketahui berhasil diterapkan dalam skala percobaan, belum ada varietas komersial yang dirilis dengan cara ini.
Transfer gen
Cara ini dikenal pula sebagai transformasi DNA. Gen dari organisme lain disisipkan ke dalam DNA tanaman untuk tujuan tertentu. Strategi pemuliaan ini banyak mendapat penentangan dari kelompok-kelompok lingkungan karena kultivar yang dihasilkan dianggap membahayakan lingkungan jika dibudidayakan.
Transformasi tanaman yang dimediasi dengan Agrobacterium tumefaciens merupakan metode transformasi tanaman yang paling umum digunakan A. tumefaciens secara alami menginfeksi tumbuhan dikotil dan menyebabkan tumor yang disebut ‘crown gall’ Bakteri ini merupakan bakteri gram negatif yang menyebabkan crown gall dengan mentransfer bagian DNA-nya (dikenal sebagai T-DNA) dari Tumour inducing plasmid (Ti plasmid) ke dalam inti sel dan berintegrasi dengan genom sehingga menyebabkan penyakit ‘crown gall’.T-DNA mengandung 2 tipe gen, gen onkogenik yang menyandikan enzim termasuk sintesis auksin dan sitokinin dan membentuk formasi tumor, serta gen yang menyandikan sintesis opin, hasil dari kondensasi asam amino dan gula. Opin dihasilkan dan diekskresikan sel ‘crown gall’ dan digunakan oleh A. tumefaciens sebagai sumber karbon dan nitrogen. Sementara gen untuk reaksi katabolisme opin, gen yang membantu transfer T-DNA dari bakteri ke sel tanaman, dan gen tansfer konjugatif plasmid, terdapat diluar T-DNA.
A. tumefaciens terlebih dahulu melakukan pelekatan pada permukaan sel tanaman dengan membentuk mikrofibril sehingga menyebabkan terjadinya luka pada tanaman yang akan mengeluarkan senyawa fenolik yaitu asetosiringone sebagai respon sinyal. Sinyal tersebut mengaktifkan virA yang merupakan protein kinase untuk mengaktifkan virG dan memfosforilasinya menjadi virG-P. Dengan aktifnya virG-P ini akan mengaktifkan gen-gen vir lainnya untuk mulai bersifat virulen dan melakukan transfer VirD untuk memotong situs spesifik pada Ti plasmid, pada sisi kiri dan kanannya sehingga melepaskan T-DNA yang akan ditransfer dari bakteri ke sel tanaman . T-DNA utas tunggal akan diikat oleh protein VirE yang merupakan single strand binding protein sehingga terlindung dari degradasi. Bersamaan dengan itu, protein virB membentuk saluran transmembran ysng menghubungkan sel A. tumefaciens dan sel tanaman sehingga T-DNA dapat masuk ke sel tanaman. Gen pada T-DNA, yang meliputi gen auksin, sitokinin dan opin, ikut terekspresi sehingga memacu pertumbuhan sel tanaman menjadi banyak (tumor.
Dengan adanya teknologi transformasi yang dimediasi A. tumefaciens ini berperan dalam menghasilkan tanaman transgenik, seperti tanaman tembakau yang tahan terhadap antibiotik tertentu. Resistensi terhadap antibiotik ini didapatkan dari bakteri yang turut menyisip pada T-DNA A. tumefaciens.
Produk yang dihasilkan dengan cara ini sudah cukup banyak, seperti berbagai kultivar padi, kedelai, jagung, kapas, tomat, dan kentang.

Kamis, 18 Desember 2008

Kerusakan Tanah Dan Upaya Mempertahankan Kesuburannya

A. Latar Belakang
Dalam bidang pertanian, tanah memiliki arti yang lebih khusus dan penting sebagai media tumbuh tanaman darat. Tanah berasal dari hasil pelapukan batuan bercampur dengan sisa bahan organik dari organisme (vegetasi atau hewan) yang hidup di atasnya atau di dalamnya. Selain itu di dalam tanah terdapat pula udara dan air yang berasal dari hujan yang ditahan oleh tanah sehingga tidak meresap ke tempat lain. Dalam proses pembentukan tanah, selain campuran bahan mineral dan bahan organik terbentuk pula lapisan-lapisan tanah yang disebut horizon. Dengan demikian tanah (dalam arti pertanian) dapat didefenisikan sebagai kumpulan benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam horizon-horizon, terdiri dari campuran bahan mineral, bahan organik, air dan udara, dan merupakan media tumbuhnya tanaman.
Sifat fisik tanah yang terpenting adalah : solum, tekstur, struktur, kadar air tanah, drainase dan porisitas tanah, dll. Sifat kimia tanah meliputi : kadar unsur hara tanah, reaksi tanah (pH), kapasitas tukar kation tanah (KTK), kejenuhan basa (KB), kemasaman dapat dipertukarkan (Al dan H), dan lain-lain. Sedangkan sifat biologi tanah meliputi : bahan organik tanah, flora dan fauna tanah (khususnya mikroorganisme penting : bakteri, fungi dan Algae), interaksi mikroorganisme tanah dengan tanaman (simbiosa) dan polusi tanah.
Tanah adalah salah satu komponen lahan berupa lapisan teratas kerak bumi yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat fisik, kimia, biologi, dan mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

B. Penyebab Kerusakan Tanah
Tanah adalah bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan. Sebagian besar makanan kita berasal dari permukaan tanah, walaupun memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut. Terutama di bidang pertanian, tanah menjadi faktor terpenting yang menentukan keberhasilan produktivitas tanaman pertanian. Apabila tanah sudah rusak, maka kesuburannya pun sudah tidak bagus lagi sehingga mengakibatkan produktivitas tanaman pertanian itu pun menjadi berkurang atau rendah.
Berikut akan diuraikan lagi beberapa penyebab rusaknya kesuburan tanah.
1. Erosi
Kerusakan tanah pertanian di daerah tropis sebagian besar disebabkan oleh pemilihan dan penerapan teknologi yang salah tanpa memeperhatikan nilai-nilai ekologi. Salah satu dampak pemilihan dan penerapan teknologi yang tidak benar adalah erosi.
Erosi tanah adalah suatu proses atau peristiwa yang menyebabkan terlepasnya partikel-partikel tanah sebagai akibat tenaga air, angin atau salju dan pengalirannya ke daerah yang lebih rendah. Erosi mengakibatkan merosotnya produktivitas tanah, menurunnya daya dukung tanah untuk memproduksi hasil pertanian dan terganggunya nilai keseimbangan lingkungan hidup.
Di daerah tropis basah seperti Indonesia, erosi terutama disebabakan oleh daya rusak air hujan. Air hujan yang jatuh ke permukaan tanah sebagian merembes ke dalam tanah, sebagian kecil menguap dan sebagian lagi mengalir di permukaan tanah menuju tempat yang rendah. Aliran permukaan (run off) inilah yang menjadi penyebab erosi.
Bentuk erosi pun bermacam-macam. Secara umum erosi dibedakan atas erosi geologi (alami) dan erosi dipercepat. Erosi alami merupakan proses erosi yang berlangsung secara terus-menerus dalam rangkaian pembentukan tanah dan aliran tanah, serta mengatur secara alami keseimbangan kesuburan tanah untuk tumbuhnya vegetasi.
Erosi dipercepat adalah erosi yang menyebabkan terjadinya pengangkutan tanah yang menimbulkan rusaknya tanah, sebagai akibat tindakan manusia yang mengganggu keseimbangan proses erosi geologi di atas. Erosi dipercepat inilah yang sebenarnya disebut dengan erosi dalam konservasi tanah dan air.
Berdasarkan penyebabnya erosi dibedakan atas erosi yang disebabkan oleh air dan erosi yang disebabkan oleh angin. Di daerah tropis yang memiliki curah hujan tinggi, erosi air merupakan erosi yang paling menonjol. Pergerakan tanah dapat disebabkan oleh air hujan, misalnya tanah labil yang ada di pinggir-pinggir sungai apabila tertimpa hujan lebat akan lepas dan jatuh ke sungai.
Jika dilihat dari bentuk kerusakan yang ditimbulkannya, dikenal beberapa jenis erosi, yaitu: erosi permukaan (sheet erosion), erosi percikan (splash erosion), erosi alur (rill erosion), erosi parit (gully erosion), tanah longsor (land slides), erosi tebing (stream bank erosion) dan erosi dalam (internal erosion).
(a) Erosi permukaan
Erosi ini berlangsung pada permukaan tanah, dan gejalanya mudah dikenal, bagian yang terangkut pada bagian atas sehingga bekas erosi berwarna cerah. Hal ini disebabkan bahan organik telah hilang. Akibatnya produktivitas tanah menurun, pengolahan tanah menjadi lebih berat dan tersembulnya perakaran tanaman dekat pangkal batang.
(b) Erosi alur
Erosi alur ini terjadi karena air terkonsentrasi dan mengalir pada tempat-tempat tertentu di permukaan tanah, sehingga hilangnya lapisan tanah lebih banyak terjadi pada tempat tersebut. Erosi alur sering terjadi pada tanah yang sudah diolah atau tanah yang diolah menurut arah lereng.
(c) Erosi percikan
Erosi percikan adalah erosi yang terjadi akibat terpecahnya butir-butir tanah oleh pukulan air hujan dan pengalirannya ke tempat yang lebih rendah.
(d) Erosi parit
Erosi parit merupakan kelanjutan dari erosi alur, tetapi alur ini telah berbentuk parit sehingga tidak dapat dihilangkan dengan pengolahan tanah biasa. Jika parit itu dibiarkan terus lama-kelamaan akan membentuk jurang.
(e) Tanah longsor
Tanah longsor adalah turunnya atau ambruknya tanah dan bebatuan ke bawah bukit. Hujan mempercepat longsornya tanah karena tanah menjadi longgar dan berat. Pelongsoran hanya terjadi pada lapisan luar yang terlepas dari permukaan tanah.Tanah longsor terjadi karena berpindahnya suatu massa tanah yang besar pada lereng-lereng yang curam. Hal ini disebabkan oleh adanya lapisan kedap air yang terletak di bawahnya. Dengan demikian longsor dapat terjadi karena tiga hal, yaitu lereng yang cukup curam, adanya lapisan kedap air di bawah permukaan tanah, dan terdapatnya cukup air di dalam tanah sehingga lapisan tanah di atas lapisan kedap air itu dalam keadaan jenuh air.
(f) Erosi tebing
Erosi ini terjadi pada tebing-tebing sungai yang disebabkan oleh arus sungai yang melanda tempat-tempat belokan atau tempat yang mudah hanyut. Erosi ini lebih cepat terjadi pada sungai yang daerah alirannya telah gundul.
(g) Erosi internal
Erosi internal terjadi di bawah permukaan tanah atau bagian dari horizon tanah. Erosi ini merupakan bahaya laten bagi kesuburan tanah yang mengakibatkan hilangnya bagian dalam profil tanah. Erosi dalam berlangsung sebagai akibat proses pelarutan bahan yanglapuk bersifat rapuh dari senyawa kapur yang mudah larut. Kelanjutan erosi internal ini menimbulkan lubang-lubang di bawah permukaan tanah yang peka terhadap tekanan luar.
2. Teknik Budi Daya
Teknik budi daya yang salah yang tidak memperhatikan prinsip-prinsip konservasi tanah dan air akan mempercepat rusaknya tanah pertanian. Teknik budi daya yang memberi kesempatan terjadinya kerusakan tanah adalah:
(a) Usaha pertanian tanaman semusim yang menetap tanpa diikuti oleh pemupukan yang cukup dan teknik-teknik konservasi yang tepat. Tanaman semusim sebenarnya memerlukan unsur hara jauh lebih benyak daripada tanaman keras yang berumur panjang pada jangka waktu yang sama. Hal ini berarti semakin lama kesuburan tanah semakin menurun dan hasil yang diperoleh juga ikut turun.
(b) Teknik pengolahan tanah dan penanaman yang searah dengan lereng, akan memberikan peluang erosi lebih besar. Alur-alur antara barisan tanaman seakan-akan merupakan saluran air. Keadaan ini apabila dibiarkan cukup lama akan menimbulkan erosi parit, yang merusak kesuburan tanah.
(c) Tanah yang terbuka tidak ditanam pada waktu cukup lama akan menyebabkan agrgat-agregat tanah terpecah oleh tenaga air hujan. Akibatnya pori-pori tanah tersumbat dan tanah menjadi padat. Hal ini akan merusak aerasi tanah. Rusaknya aerasi tanah mengakibatkan berkurangnya jumlah oksigen dalam tanah. Kondisi ini berpengaruh pada kecepatan disimilasi (degradasi) bahan organik oeh mikro organism, sehingga proses mineralisasi dan humifikasi terganggu. Keterlambatan mineralisasi dan humifikasi akan menurunkan kesuburan tanah.
3. Pembukaan Hutan Yang Kurang Terencana
Hutan merupakan kekayaan alam dan komponen ekosistem yang berperan dalam mendukung kesuburan tanah dan daerah aliran sungai. Kerusakan hutan erat kaitannya dengan berrkurangnya daya dukung lingkungan yang disebabkan oleh meningkatnya jumlah areal bukaan baru pertanian.
Namun keadaan itu tidak dapat dipertahankan terus-menerus, karena kebutuhan akan lahan selalu mendesak. Akhirnya hutan dibuka dan dijadikan lahan pertanian. Apabila penebangan hutan ini tidak terencana, artinya tidak diikuti oleh usaha konservasi akan mewariskan tanah-tanah gundul yang sangat peka terhadap erosi. Pengelolaan hutan yang tidak tepat (misal management) telah menambah luasnya lahan kritis. Alang-alang sebagai bagian dari tanah kritis akibat dari peladangan berpindah-pindah (shifting gultivation) telah mencapai 16 juta hektar dengan penambahan 150 ribu hektar tiap tahun.
Di lain pihak, menurunnya kemampuan lahan sebagai akibat peningkatan komposisi racun, pencucian basa-basa, salinitas, sodifikasi, perubahan sifat fisik tanah dan peningkatan kecepatan mineralisasi merupakan prose salami yang mengancam kesuburan tanah.
4. Pencemaran Tanah
Kerusakan / pencemaran tanah untuk produksi biomassa adalah berubahnya sifat dasar tanah yang melampaui kriteria baku kerusakan tanah. Sebagaimana pencemaran air dan udara, pencemaran tanah pun merupakan akibat kegiatan manusia. Pencemaran tanah bisa disebabkan limbah domestik, limbah industri, dan limbah pertanian.
(a) Limbah domestik
Limbah domestik yang bisa menyebabkan pencemaran tanah bisa berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagangan/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, bisa berupa limbah padat dan cair.
• Limbah padat berbentuk sampah anorganik. Jenis sampah ini tidak bisa diuraikan oleh mikroorganisme (non-biodegradable), misalnya kantong plastik, bekas kaleng minuman, bekas botol plastik air mineral, dsb.
• Limbah cair berbentuk; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah dan bisa membunuh mikro-organisme di dalam tanah.
(b) Limbah industri
Limbah industri yang bisa menyebabkan pencemaran tanah berasal dari daerah: pabrik, manufaktur, industri kecil, industri perumahan, bisa berupa limbah padat dan cair.
• Limbah industri yang padat atau limbah padat yang adalah hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan buah, ikan daging dll.
• Limbah cair yang adalah hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat hasil dari proses industri pelapisan logam
(c) Limbah pertanian
Limbah pertanian yang bisa menyebabkan pencemaran tanah merupakan sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah/tanaman, misalnya pupuk urea, pestisida pemberantas hama tanaman, misalnya DDT.
5. Perusakan hutan
Akibat dari hutan yang rusak dapat mengurangi daya serap tanah dan mengurangi kemampuannya dalam menampung dan menahan air, sehingga tanah mudah tererosi.
6. Proses kimiawi dan proses mekanis air hujan
Air hujan merupakan faktor utama terjadinya kerusakan tanah melalui proses perubahan kimiawi dan sebagian lagi karena proses mekanis. Air hujan yang turun sangat deras dapat mengikis dan menggores tanah di permukaannya sehingga bisa terbentuk selokan. Pada daerah yang tidak bervegetasi, hujan lebat dapat menghanyutkan tanah berkubik-kubik. Air hujan dapat pula menghanyutkan lumpur sehingga terjadi banjir lumpur.

C. Dampak Kerusakan Tanah
1. Akibat erosi terhadap kesuburan tanah
Erosi menimbulkan pengaruh buruk terhadap kesuburan fisik, kimia dan biologi tanah. Erosi mengakibatkan kemerosotan kesuburan fisik tanah seperti terpecahnya agregat tanah, tersumbatnya pori-pori tanah dan terganggunya sirkulasi air dan udara tanah. Lebih buruk lagi apabila erosi terjadi terus-menerus mengakibatkan hilangnya lapisan atas tanah (top soil) yang pada umumnya lebih subur, secara perlahan-lahan yang pada gilirannya sampai pada lapisan bawah yang memiliki sifat jelek.
Dengan terkikisnya lapisan atas yang mengandung bahan organis, mengakibatkan kesuburan kimia akan merosot pula. Sejalan dengan hanyutnya lapisan top soil, maka hara dan mikroorganisme tanah juga akan terangkut. Berkurangnya mikroorganisme tanah menimbulkan berbagai hambatan dalam proses mineralisasi, humifikasi dan amonifikasi, yang akhirnya merosotnya kesuburan tanah, terutama kesuburan biologi tanah.
Selain menurunnya kesuburan tanah, erosi juga menimbulkan masalah pendangkalan sungai, muara sungai, pendangkalan saluran irigasi dan drainase serta kekurangan air pada musim kemarau.
2. Dampak Pencemaran Tanah
Timbunan sampah yang berasal dari limbah domestik dapat mengganggu/ mencemari karena: lindi (air sampah), bau dan estetika. Timbunan sampah juga menutupi permukaan tanah sehingga tanah tidak bisa dimanfaatkan. Timbunan sampah bisa menghasilkan gas nitrogen dan asam sulfida, adanya zat mercury, chrom dan arsen pada timbunan sampah bisa timbulkan pencemaran tanah / gangguan terhadap bio tanah, tumbuhan, merusak struktur permukaan dan tekstur tanah. Limbah lainnya adalah oksida logam, baik yang terlarut maupun tidak menjadi racun di permukaan tanah.
Yang menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air adalah sampah anorganik. Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi, sehingga peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan berkurang, oleh sebab itu tanaman sulit tumbuh dan bahkan mati sebab tidak mendapatkan makanan untuk berkembang.
Tinja, deterjen, oli bekas, cat, adalah limbah cair rumah tangga. Peresapannya kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah dan zat kimia yang terkandung di dalamnya dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah. Inilah salah satunya yang disebutkan sebagai pencemaran tanah.
Padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan adalah limbah padat hasil buangan industri. Adanya reaksi kimia yang menghasilkan gas tertentu menyebabkan penimbunan limbah padat ini busuk yang selain menyebabkan pencemaran tanah juga menimbulkan bau di sekitarnya karena.
Tertimbunnya limbah ini dalam jangka waktu lama menyebabkan permukaan tanah menjadi rusak dan air yang meresap ke dalam tanah terkontaminasi bakteri tertentu dan berakibat turunnya kualitas air tanah pada musim kemarau oleh karena telah terjadinya pencemaran tanah. Timbunan yang mengering akan dapat mengundang bahaya kebakaran.
Sisa hasil industri pelapisan logam yang mengandung zat-zat seperti tembaga, timbal, perak,khrom, arsen dan boron adalah limbah cair yang sangat beracun terhadap mikroorganisme. Peresapannya ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah dan dalam hal ini pun menyebabkan pencemaran tanah.
Pupuk yang digunakan secara terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang. Dalam kondisi ini tanpa disadari justru pupuk juga mengakibatkan pencemaran tanah.
Pestisida yang digunakan bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya. Selain pencemaran tanah penggunaan pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut.

D. Cara Menanggulangi Pencemaran Tanah
Penanganan khusus terhadap limbah domestik yang berjumlah sangat banyak diperlukan agar tidak mencemari tanah. Pertama sampah tersebut kita pisahkan ke dalam sampah organik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme (biodegradable) dan sampah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme (nonbiodegradable). Akan sangat baik jika setiap rumah tangga bisa memisahkan sampah atau limbah atas dua bagian yakni organik dan anorganik dalam dua wadah berbeda sebelum diangkut ketempat pembuangan akhir.
Sampah organik yang terbiodegradasi bisa diolah, misalnya dijadikan bahan urukan, kemudian kita tutup dengan tanah sehingga terdapat permukaan tanah yang dapat kita pakai lagi; dibuat kompos; khusus kotoran hewan dapat dibuat biogas dll sehingga dalam hal ini bukan pencemaran tanah yang terjadi tetapi proses pembusukan organik yang alami.
Sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara penanganan yang terbaik dengan daur ulang. Kurangilah penggunaan pupuk sintetik dan berbagai bahan kimia untuk pemberantasan hama seperti pestisida. Limbah industri harus diolah dalam pengolahan limbah, sebelum dibuang kesungai atau kelaut.
Kurangilah penggunaan bahan-bahan yang tidak bisa diuraikan oleh mikroorganisme (nonbiodegradable). Salah satu contohnya adalah dengan mengganti plastik sebagai bahan kemasan/pembungkus dengan bahan yang ramah lingkungan seperti dengan daun pisang atau daun jati.

E. Mempertahankan Kesuburan Tanah
1. Konservasi Tanah dan air
Kerusakan tanah dapat dikurangi dan dicegah melalui konservasi tanah. Konservasi tanah yaitu pemeliharaan dan perlindungan terhadap tanah secara teratur guna mengurangi dan mencegah kerusakan tanah dengan cara pelestarian.
Strategi dalam konservasi tanah harus mengarah pada ketentuan sbb:
(a) Melindungi tanah dari hantaman air hujan dengan penutup permukaan tanah.
(b) Mengurangi aliran permukaan dengan meningkatkan kapasitas infiltrasi.
(c) Meningkatkan stabilitas agregat tanah.
(d) Mengurangi kecepatan aliran permukaan dengan meningkatkan kekasaran permukaan lahan.
Teknologi konservasi tanah diterapkan untuk mengendalikan erosi dan mencegah degradasi lahan. Untuk memanen air dan mencegah kehilangan air melalui aliran permukaan, perkolasi, dan evaporasi diperlukan teknologi konservasi air. Berikut diuraikan berbagai macam teknologi konservasi tanah dan air.
Secara umum ada tiga cara pendekatan pengendalian erosi yang dapat dilakukan dan satu sama lain harus menunjang, yaitu cara vegetatif, cara mekanis dan cara kimia.
(a) Cara Vegetasi
Hutan, perkebunan dan pola tanam campuran (pertanian terpadu) perlu dikembangkan sesuai dengan fungsinya, yaitu sebagai pelindung tanah dari daya perusak. Termasuk dalam cara vegetatif dalam usaha konservasi tanah dan air antara lain adalah:
• Rotasi atau pergiliran tanaman.
• Penghijauan dan reboisasi.
• Melaksanakan strip cropping.
• Penanaman dengan rumput makanan ternak (permanent pasture).
• Menutup tanah dengan mulsa.
• Penanaman saluran-saluran pembuangan dengan rumput.
Alley cropping sebagai cara rotasi atau pergiliran tanaman (vegetatif) dinilai mempunyai prospek yang cukup baik, karena sekaligus meningkatkan produksi, murah dan mudah penggunaannya. Keuntungan yang diperoleh dari penerapan sistem alley cropping ini antara lain:
• Terjadinya sikus bahan organik yang lancar, karena limbah dapat dipergunakan.
• Mengurangi biaya produksi, khususnya biaya pemupukan karena daun lamtoro mengandung nitrogen yang tinggi.
• Terciptanya agroekosistem yang mantap dan tetap terpeliharanya kesuburan tanah.
• Mudah penerapannya sebagai konservasi tanah dan air.
(b) Cara Mekanis
Cara mekanis dalam pengawetan tanah dan memelihara kesuburan tanah merupakan penerapan teknologi sipil untuk mempertahankan, memulihkan, meningkatkan kesuburan tanah. Pada dasarnya bertujuan untuk mengurangi banyaknya tanah yang hilang dari tanah pertanian terutama lapisan top soil.
Cara-cara mekanis ini meliputi:
• Pengolahan tanah (tillage) yang tepat, yaitu menurut arah contour atau memotong arah kemiringan lereng.
• Pembuatan galengan dan saluran menurut contour.
• Pembuatan waduk, penghambat, rorak, tanggul dan sebagainya.
• Pembuatan terras dan sengkedan.
• Pembuatan drainase pada tempat tertentu.
Bangunan yang dibuat pada umumnya berfungsi memperlambat run off serta menampung dan menyalurkan air permukaan dengan kekuatan yang tidak merusak. Pengaturan aliran air permukaan yang menjadi penyebab utama kerusakan tanah pertanian sangat efektif diatur denagan terras.
(c) Cara kimia
Salah satu usaha untuk mencegah tejadinya pengikisan lapisan top soil adalah memperbaiki struktur tanah. Usaha memantapkan struktur tanah dapat dilakukan dengan penambahan senyawa kimia baik secara buatan maupun alami. Pemberian bahan pemantap tanah (soil conditioner) bertujuan untuk meningkatkan daya ikat antara partikel-partikel tanah sehingga dapat memperbaiki sifat fisik tanah seperti aerasi, porositas, dan infiltrasi.
Cara pemberian bahan pemantap tanah ke dalam tanah dapat dilakukan dengan penyemrotan langsung ke atas permukaan tanah, dicampur dengan tanah secara merata dan dengan cara memasukkan langsung ke dalam lubang tanaman.
2. Penerapan Sistem Pertanian Terpadu
Penerapan sistem pertanian terpadu merupakan suatu sistem pertanian yang melibatkan berbagai disiplin ilmu yang mendukung terlaksananya agroekosistem yang mantap. Dalam mencapai tujuannya perlu melihat bahwa pertanian merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai subsistem dengan menerapkan teknologi tertentu. Penerapan sistem pertanian terpadu dilaksanakan dengan berbagai cara, di antaranya “Rounders Type”.
Rounders type adalah suatu pola teknologi pada sistem pertanian terpadu di lahan kering, yang terdiri dari subsistem pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan dan peternakan. Model penerapannya mirip dengan per4mainan rounders.

Tips-tips Pencarian Dengan Google (5)

Tip Pencarian secara Efektif di Google


Anda terbiasa melakukan pencarian melalui search engine Google hanya dengan teknik input kata/frase dan klik Search ? Tahukan Anda Google menyediakan berbagai teknik pencarian untuk mendapatkan hasil yang optimal. Berikut beberapa teknik pengetikan frase pencarian di Google dan manfaat yang dapat Anda peroleh :
• define:istilah : untuk menemukan daftar arti atau definisi sebuah istilah. Misalnya ketikkan define:blog untuk mencari definisi tentang blog.
• n1+n2 : untuk melakukan operasi perhitungan, n adalah nilai angka perhitungan. Gunakan + untuk penjumlahan, - untuk pengurangan, * untuk perkalian, / untuk pembagian, ^ untuk pemangkatan, dan seterusnya (daftar operator selengkapnya periksa di http://www.google.com/help/calculator.html). Anda juga dapat melakukan perhitungan secara kompleks, misalnya ketikkan 2*100/4, maka Google akan menampilkan 50 sebagai hasilnya.
• frase_pencarian filetype:ext : untuk membatasi hasil pencarian hanya pada tipe file terkait. Misalnya ketikkan tutorial presentasi filetype:pdf untuk mencari tutorial presentasi dalam format file PDF. Cobalah ulangi pencarian dengan ekstensi file lain untuk melihat perbedaannya (misalnya xls atau doc).
• n mata_uang1 in mata_uang2 : untuk mengonversi kurs mata uang. Misalnya ketikkan 10 USD in IDR atau 10 US$ in rupiah untuk menghitung nilai kurs 10 dolar Amerika (USD) dalam Rupiah (IDR).
• books tema buku : untuk menemukan link situs-situs yang menyajikan informasi buku dengan tema terkait. Misalnya ketikkan books cara merakit pc untuk mendapatkan info buku tentang cara merakit pc.
• movie:frase_pencarian : untuk mencari resensi film. Misalnya ketikkan movie:cinta, maka akan muncul daftar resensi film yang berjudul atau terkait dengan cinta (aktor, lokasi, dan sebagainya).
• site:situs.com : untuk menampilkan daftar seluruh halaman web sebuah situs yang diindeks oleh Google. Misalnya ketikkan site:smitdev.com untuk melihat daftar halaman web smitdev.
• link:situs.com : untuk memeriksa daftar situs yang merujukkan link ke situs yang dicari. Misalnya ketikkan link:smitdev.blogspot.com untuk melihat daftar situs yang merujuk ke blog SmitDev.

Tips-tips Pencarian Dengan Google (4)

Tips Pencarian dengan Google (Google Hack)

Google bisa dikatakan sebagai salah satu search engine terbesar dan terlengkap didunia, dan hampir sebagian besar pengguna internet termasuk di Indonesia pasti sering menggunakan fasilitas ini. Tapi apakah kita termasuk pengguna yang hanya mengetikkan langsung kata/kalimat pencarian di search engine nya ? atau maksimal hanya menggunakan fasilitas tanda petik? atau kita sudah berkali-kali melakukan pencarian tetapi hasilnya tidak memuaskan ? Apakah ketika mencari file pdf anda sudah biasa dengan menambahkan pencarian dengan filetype:pdf ?
Hampir semua [top] search engine menyediakan fasilitas customisasi pencarian, termasuk google. Tetapi sebagian pengguna mungkin tidak atau belum memanfaatkan fasilitas ini. Walaupun fasilitas yang disediakan sangat banyak, minimal kita tahu dan bisa menggunakan beberapa fasilitas yang cukup penting. Misalnya :
• Ketika mencari dua kata atau lebih, agar tepat sesuai kalimat yang ditulis, gunakan tanda petik
• Agar tidak menampilkan hasil pencarian dengan kata tertentu, gunakan tanda minus (-), misalnya : download freeware -shareware
• Kita bisa menggunakan google sebagai kalkulator ( arithmetic, persentasi, konversi unit dan sebagainya). Selengkapnya disini
• Untuk mencari file tertentu tambahkan di pencarian filetype:tipe-file. Misalnya : komputer tutorial filetype:pdf or filetype:doc
• Mencari definisi kata bisa digunakan define. Misalnya : define:blogging
Itu hanya sebagian kecil saja. Untuk selengkapnya, baca di www.googleguide.com atau bisa juga download Google guide quick reference dalam bentuk pdf disini. Jika ingin lebih praktis, gunakan saja google hack. Aplikasi sederhana untuk mempermudah pencarian melalui google.

Tips-tips Pencarian Dengan Google (3)

Tips Pencarian dengan Google
Berikut adalah tips-tips pencarian dengan google sehingga kita bisa memperoleh hasil yang maksimal. Tulisan ini berasal dari berbagai sumber(klik-kanan.com, google.com ). Semoga bermanfaat
Tips #1: Pilih kata kunci Anda dengan bijak. Pilih kata yang deskriptif dan spesifik. Cari: Olimpiade Vancouver 2010 sebagai pengganti Olimpiade
Cari: statistik sepak bola 2004 sebagai pengganti sepak bola
Tips #2: Gunakan tanda kutip untuk hasil yang sama persis.
Bila Anda memberi tanda kutip pada permintaan pencarian, Anda hanya akan mendapatkan hasil dan urutan yang sama persis dengan istilah yang dimasukkan.
Cari: “robot yang bersahabat” sebagai pengganti robot yang bersahabat
Tips #3:
Untuk penghitungan, cari rumus Contoh: 5+2*2
Untuk status penerbangan, cari nomor penerbangan Contoh: united 134
Tips #4:
filetype:
Option ini digunakan untuk mencari tipe file tertentu.
Tips #5:
inurl:
Option ini digunakan untuk mencari kata tertentu yang “masuk” sebagai url.
Dengan option ini Anda dapat melakukan pencarian pada pencarian folder tertentu (jika dikombinasikan dengan option “index of”).
Contoh:
inurl:admin -> pencarian ini menghasilkan url website yang mempunyai kata “admin”
Tips #6:
site:
Option ini secara spesifik digunakan untuk melakukan pencarian pada situs tertentu.
Contoh:
site:torry.net “xp style” –> mencari dengan keyword “internet” pada situs www.ilmukomputer.com
Tips #7:
intitle:
Option ini digunakan untuk mencari kata tertentu yang terdapat pada title dari halaman web.
Tips #8:
link:
Option ini digunakan untuk mengetahui situs mana saja yang nge-link ke situs tertentu.
Contoh:link:rey1024.com
Tips#9:
Ingin mencari cuaca pada daerah tertentu :
Weather Denpasar
Tips yang lain bisa lihat di http://www.google.com/help/features.html